Sunday, October 30, 2016

INVITA 2016 - Trip to Jogja, Solo - SMP Labschool Jakarta [part 1]

Kami memulai perjalanan pada hari Rabu, 19 Oktober 2016. Kami berkumpul di pintu utara stasiun Gambir mulai pukul 17.30. Sembari menunggu kereta untuk datang, kami menjamak shalat maghrib dan isya terlebih dahulu dan kemudian melakukan briefing sejenak. Kami naik ke atas untuk naik ke gerbong masing-masing pukul 20.00 dan setelah beberapa menit, akhirnya kereta pun mulai berjalan menuju Jogja.

Beberapa saat setelah kereta melaju, kami dibagikan makan malam dan kemudian snack malam berupa piza. Perjalanan delapan jam menggunakan kereta terasa begitu meriah diwarnai candaan teman-teman, hingga tiba waktu mendekati tengah malam dan guru pun mengarahkan kami untuk tidur. Alih-alih tidur, beberapa siswa malah memfoto teman-teannya yang sedang tidur hingga akhirnya ketahuan dan membuat mereka dihukum. Ckckck jangan ditiru ya :))

Tak terasa, sekitar pukul tiga pagi kami tiba di stasiun Tugu. Kami yang masih mengantuk dipaksa bangun dan melanjutkan aktivitas yaitu mandi, berganti baju, shalat dan kemudian sarapan. Karena jumlah kamar mandi yang kurang mencukupi, beberapa siswa menggunakan kamar mandi VIP untuk mengejar ketinggalan dengan biaya operasional sebesar lma ribu rupiah. *mahal gak ya? Ada ada saja ya…* Kemudian kami menunaikan ibadah shalat subuh dan kemudian sarapan.

Setelah selesai kami kemudian melanjutkan perjalanan menuju Sabila Farm. Dikarenakan prjalanan yang cukup jauh, kami memilih untuk tidur selama perjalanan agar tidak merasa lelah selama kegiatan berlangsung. Sesampainya di Sabila Farm, kami diajarkan mengenai pertanian dan kisah Sabila Farm, juga tentunya melihat langsung pohon-pohon buah naga yang dikembang-biakkan disini. Ternyata buah naga tidak hanya merah dan putih tetapi masih ada banyak yang lain. Selain buah naga juga banyak tanaman yang ditumbuhkan disini. Kalau teman-teman penasaran bisa cekidot sendiri ya.

Setelh mengunjungi Sabila Farm, kami melanjutkan perjalanan ke Solo, tepatnya ke PT. Sritex Indonesia Tbk. *atau apalah itu namanya* disana merupakan tempat pembuatan mulai dari kapas dan kemudian menjadi sebuah baju yang utuh. Jangan salah ya teman-teman, produk Sritex ini tak hanya digunakan oleh Indonesia lho, melainkan menyuplai seragam militer untuk beberapa negara di dunia, tentunya dengan segala kualitas dan kelebihannya, seperti waterproof bahkan anti radiasi nuklir. Wah, keren kan. Kami juga diputarkan sebuah film mengenai perjalanan PT Sritex ini mendunia lho guys. Pokoknya keren deh.

Setelah itu kami melanjutkan kembali perjalanan, untuk sebelumnya berhenti di Masjid Agung Bantul untuk menjamak shalat dzuhur dan ashar. Awalnya kami bermaksud melanjutkan perjalanan ke Jogja. Tetapi dikarenakan kondisi yang hujan kami menundanya untuk besok pagi dan menuju ke tempat pebuatan kaos, dan setelah itu makan malam. Setelah makan malam kami pun check-in ke kamar hotel dan kemudian beristirahat.

Esoknya kami mengunjungi Kraton Yogyakarta dan melakukan tour seputar wilayah kraton. Guidenya menceritakan sejarah jogja dengan cara yang unik dan enak didengr lhoh, jadi kalian gak bakal bosen dengernya. Memang panas sih, makanya disarankan beli kipas dulu ya teman. But don’t worry di dalam kraton ada yang menjual minuman juga kok.

Setelah ke Kraton yang ternyata dekat banget sama hotel kita dan malah diajak muter-muterdulu, kita ke desa wisata Giriloyo untuk membatik. Seru banget lhoh teman. Jadi disini kami diajarkan bagaimana cara membatik mnggunakan canting dan malam. Nanti hasil karya kita juga boleh dibwa pulang, buat kenang-kenangan. Selain itu, ibu-ibu yang mengajarkan juga ramah. Kami juga melihat proses bagaimana bisa menjadi sebuah batik yang utuh melalui berbagai tahap.

Setelah itu kami menuju Pantai Parangtritis. Setelah sampai, kami langsung asyik dengan berbagai aktivitas sendiri seperti bermain ATV, naik kuda atau sekedar bermain di air sambil foto-foto. Karena waktu kami tidak banyak, sekitar pukul lima lewat kami menyudahkan aktivitas di pantai untuk segera melanjutkan perjalanan ke Malioboro. Seesampainya disana, kami diberi waktu hingga pukul 22.00 untuk berjalan-jalan di kawasan Malioboro dan berbelanja oleh-oleh, untuk setelahnya kembali ke hotel untuk packing dan istirahat.

Sekian untuk part 1, part 2 menyusul ^^

Sunday, October 9, 2016

The Story of PTS

Hmm… Sebelumnya PTS itu apa sih? Jadi, PTS itu Penilaian Tengah Semester. Dulu namanya UTS tapi sekarang sudah dirubah menjadi PTS.
Ini adalah PTS pertama di tahun ajaran baru, jadi masih agak ‘kagok’ dengan materi yang cenderung lebih sulit dan ditambah lagi karena menjadi osis mengharuskan untuk keluar kelas dan alhasil banyak pelajaran yang tertinggal.
Sebelum PTS, awalnya excited gimana gitu, karena ini kan PTS pertama tahun ajaran baru, dan chairmatenya juga berbeda. Antara deg-degan dan gak sabar. Di minggu-minggu terakhir sebelum PTS inilah masa sibuk-sibuknya. Karena harus ngejar bikin proposal, susulan dan mengerjakan tugas-tugaas yang belum. Awalnya sih berat tapi lama-lama jadi makin berat *eh?* haha, emang sih kenyataannya begitu.
Setelah jadwal mata pelajaran PTS  dibagikan, ada seneng ada sedihnya nih. Seneng, karena… pelajaran yang susah harinya sama kayak hari les. Sedihnya sih, ya sama. Ada juga pelajaran yang susah tapi karena lesnya gak sesuai jadi waktu belajarnya kepotog buat les.
Niatnya sih pengen nyicil buat belajar, ngerangkum kalo bisa. Tapi karena di minggu-minggu ini banyak banget tgas yang lebih penting yang harus dikejar akhirnya tertunda lagi dan lagi. Sekalinya beneran ada waktu luang buat ngerjain ada aja alasan biar gak ngerjain. Pelajaran juga ya guys, jangn suka menunda-nunda. Nanti liat deh jadinya aku kayak gimana.
Sebenernya PTS nya sih biasa-biasa aja, datang, kerjakan, lupakan. *waduh?* hehe, maksudnya datang, kerjakan yaudah jangan dibawa pikiran dulu, mending mikirin pelajaran selanjutnya, belajar lagi. Jadi yang gak biasa itu kalo menurut aku ya proses dan cara belajar maisng-masing dari kita, yang pastinya beda-beda. Dan disini aku bakan nge-share gimana cara belajar PTS aku.
Di PTS ini, aku pakai cara belajar yang agak berbeda dari sebelumnya. Di hari pertama karena minggu kita libur, jadi waktu belajarnya bisa full dari pagi. Nah hari itu aku bangun ya gak pagi-pagi banget terus belajar sampai jam 2 abis itu istirahat dan mulai belajar lagi dari jam 5 sampai selesai. Ohya, sebenarnya dari jam 2 itu aku sudah selesai belajar, jadi dari jam 5 sampai selesai aku tinggal mengulang lagi apa yang tad dipelajari. Sebenarnya yang baik sih begitu, tapi di hari-hari selanjutnya karena mengejar dan dikejar waktu jadi aku melepas cara belajar itu dan mengganti ke yang menurutku lebih cocok untukku dan lebih nyaman.
Di hari pertama ada Bahasa Indonesia dan Agama. Maka dari itu aku memakai cara belajar seperti yang tadi dijelaskan, karena aku sudah lebih memahami materi dan jarang keluar kelas diwaktu pelajaran itu berlangsung. Kebanyakan dari materi sudah kupahami walaupun masih ada yang kesusahan. Saat memasuki kelas, pastinya aku melihat siapa yang jadi chairmate-ku. Setelah itu sebenernya sih biasa-biasa aja karena ya PTS itu kan cuman ngerjain soal dan tidak ada yang spesial sih bagiku.
Hari kedua adalah matematika dan prakarya dimana aku memakai metode yang berbeda dari yang sebelumnya aku pakai. Hari itu setelah pulang sekolah aku langsung belajar prakarya dan setelahnya aku mengistirahatkan diri sembari menunggu guru lesku datang untuk belajar matematika. It’s a bit long sleep because niatnya aku bakal begadang bahkan niatnya gak tidur. KLARIFIKASI, bahwa memang mayoritas menganggap metode ini tidak baik dan kurang efisien. Tetapi ini adalah cara yang nyaman bagiku untuk belajar karena I’m a night person who likes to stay up late and rarely get enough sleep. Tapi ya it’s okay sih, aku juga jarang ngantuk dan malah menurutku itu metode yang nyaman karena materi bisa lebih nyantol ketika kamu wide awake daripada kamu berusaha begadang dan malah gak ada yang diinget nantinya.
And because most of the time aku belajar memang selalu malem atau gak pagi-pagi, jadi udah terbiasa dan I don’t experience any problem that can ruin my study. Juga waktu belajar kalau kata guru lesku itu jangan dihafalkan tapi dipahami.
Yang unik itu adalah hari terakhir PTS yaitu ketika pelajaran IPS. Karena materinya yang terlalu banyak jadi aku harus ngeprint semua slide dari kelas-kelas yang lain untuk belajar, karena kelas aku gurunya salah materi *ngeselin emang* tapi yasudahlah. Usut punya usut ternyata sldienya tidak sesedikit as what I thought it’ll be. Jadi aku harus menjilid itu semua biar belajarnya enak, sampe-sampe kita bikin joke about that, dinamakan kitab IPS. Sampai sekarang pun kitab itu masih tersimpan rapi di rak buku, fyi aja di bagian paling atas lho naronya.
Hmm.. itu aja si pengalaman-pengalaman yang lumayan berkesan dari PTS kali ini. A few messages you guys can learn from this are: 
sesuatu jangan ditunda, kalau ada waktu dikerjakan ya. Pakai metode belajar yang menurut kamu paling enak dan cocok, juga terakhir kalau bisa dipahami ya jangan dihafalkan saja ^^
Sekian dulu, maafkan atas yang kurang berkenan, terimakasih!!